Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia menyatakan serpihan pesawat yang ditemukan di Pulau Reunion, Prancis, yang berada di Samudra Hindia pada Rabu lalu kemungkinan besar merupakan pecahan dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak 8 Maret tahun lalu bersama 239 penumpang dan awaknya.
“Hampir pasti bahwa flaperon itu dari pesawat Boeing 777. Ketua penyelidik kami mengatakan hal ini kepada saya,” kata Wakil Menteri Perhubungan Malaysia Abdul Aziz Kaprawi, seperti dikutip Reuters, 30 Juli. Flaperon merupakan bagian sayap pesawat di dekat bagian lambung.
Serpihan tersebut sedang dikirim ke Biro Penyelidikan dan Analisis Keselamatan Penerbangan Sipil (BEA) di Toulouse, Prancis, untuk diuji apakah memang serpihan itu berasal dari pesawat MH370 yang hilang.
Malaysia Airlines mengoperasikan sebuah pesawat Boeing 777 dari Kuala Lumpur ke Beijing, tapi menghilang di tengah jalan. Sejumlah usaha dilakukan oleh beberapa negara, yang dipimpin Australia, untuk mencari jejak pesawat tersebut di Samudra Hindia. Pulau Reunion, tempat penemuan serpihan itu, merupakan pulau milik Prancis yang berada sekitar 160 kilometer di barat daya Mauritius atau 6.437 kilometer dari lokasi terakhir terpantaunya pesawat.
“Lokasi ini konsisten dengan analisis arus yang diberikan kepada tim penyelidik Malaysia, yang menunjukkan rute dari selatan Samudra Hindia ke Afrika,” kata Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dalam pernyataannya.
Ada empat kecelakaan serius yang melibatkan Boeing 777 dalam 20 tahun terakhir sejak pesawat jet tambun itu terbang. Hanya MH370 yang jatuh di selatan Garis Khatulistiwa.
Serpihan yang diduga flaperon itu memiliki panjang sekitar 2,5 meter. Ia tampak utuh dan tanpa tanda-tanda bekas terbakar. Wakil Perdana Menteri Australia Warren Truss mengatakan benda itu punya tanda angka yang mungkin akan mempercepat proses verifikasi. “Ini jelas akan membutuhkan waktu beberapa lama, meski angka itu mungkin membantu mengidentifikasi bagian pesawat itu,” katanya.
Greg Feith, konsultan keselamatan penerbangan dan mantan penyelidik kecelakaan di Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat, menyatakan seorang sumber di Boeing mengatakan kepingan tersebut benar-benar bagian dari Boeing 777. Namun apakah serpihan ini dari MH370 tidaklah pasti. “Tapi kita belum kehilangan 777 yang lain di bagian dunia tersebut,” ucap dia.
Para ahli oseanografi mengatakan arus-arus besar dan berputar yang menyapu Samudra Hindia dapat menyeret serpihan MH370 sejauh ratusan kilometer dari titik lokasi pesawat itu diperkirakan jatuh.
Putar Balik
Kalau benar puing itu merupakan serpihan pesawat MH370, indikasi bahwa pesawat tersebut sengaja berputar balik semakin menguat. Saat kejadian, radar militer Malaysia merekam jejak pesawat Malaysia Airlines MH370 yang sempat berputar arah kembali ke Kuala Lumpur sebelum kemudian menghilang, Sabtu, 8 Maret 2014. Namun pilot tidak memberi sinyal kepada petugas di bandara.
Jejak itu telah membuat petugas memperluas pencarian pesawat jenis Boeing 777-200ER yang diduga hilang di sekitar perbatasan perairan Malaysia-Vietnam pada pukul 01.30 waktu setempat, Sabtu, 8 Maret 2014.
Panglima Angkatan Udara Malaysia Tan Sri Rodzali Daud membenarkan kemungkinan pesawat itu berbalik arah berdasarkan rekaman radar militer. "Kami masih berusaha memastikannya, bekerja sama dengan radar sipil," kata Tan Sri Rodzali Daud kepada wartawan di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Ahad, 9 Maret 2014.
Kemungkinan pesawat putar balik itu pula yang sempat membuka spekulasi bahwa MH370 dibajak. Soalnya semua alat komunikasi itu dimati secara bertahap.
Harian The Telegraph Inggris memuat percakapan 54 menit terakhir pesawat Malaysia Airlines yang hilang. Para analis mengatakan urutan pesan muncul "sangat rutin" dan ada dua percakapan yang terdengar aneh.
Yang pertama adalah pesan dari kokpit pada 01.07, mengatakan pesawat Malaysia Airlines itu terbang pada 35.000 kaki. Pesan ini mengulangi pesan yang disampaikan enam menit sebelumnya.
Namun itu terjadi pada saat yang genting, yakni pada 1.07 ACARs pesawat Malaysia Airlines mengirimkan pesan terakhirnya sebelum dinonaktifkan, diduga karena disengaja. Sebuah transponder terpisah telah dinonaktifkan pada 01.21, tetapi peneliti percaya ACARs MH370 ditutup sebelum 1.19 saat Hamid menyatakan kata "selamat malam.
Source Tempo.co
previous article
Posting Lebih Baru
Tidak ada komentar
Posting Komentar